Pages

pengembangan kurikulum PAI

Selasa, 20 Mei 2014
PERBANDINGAN KTSP 2006 DENGAN KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMK X11 KELAS X11 DisusunGunaMemenuhiTugas Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum PAI DosenPengampu: Zainal Khafidhin, MA Disusun Oleh: Nama : Ridwan Kelas/Prodi : B/Tarbiyah PAI NIM : 112040 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS JURUSAN TARBIYAH / PAI 2013 Pembukaan Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang brerjalan seumur hidup. Dengan kata lain pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas,tetapi berlangsung pula diluar kelas. Pendidikan bukan bersifat formal saja,tetapi mencakup pula yang non formal. Menurut Charles E. Siberman pendidikan tidak identik dengan pengajaran yang hanya terbatas pada usaha mengembangkan intelektual manusia. Tugas pendidikan bukan melulu meningkatkan kecerdasan,melainkan mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia. Pendidikan merupakan sarana utama untuk mengembangkan kepribadian setiap manusia. Pendidikan Agama tentunya mempunyai fungsi dan peran yang lebih besar dari pada pendidikan pada umumnya,lebih-lebih yang hanya menitik beratkan pada aspek kognitif semata. Secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan, pada Hakikatnya pendidikan merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya. Pembentukan kepribadian yang dimaksudkan sebagai hasil pendidikan adalah kepribadian muslim, dan kemajuan masyarakat dan budaya adalah yang tiding menyimpang dari ajaran Islam. John Dewey mengemukakan bahwa pendidikan sebagai salah satu kebutuhan hidup (a necessity of life), salah satu fungsi social (a social function),sebagai bimbingan (asdirection), sebagai sarana pertumbuhan (as growth),yang mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin hidup. Prof. Dr. Moh. Athiyah al-A brasyi dalam bukunya “Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam” menegaskan bahwa pendidikan Agama adalah untuk mendidik akhlak dan jiwa mereka,menanamkan rasa fadilah (keutamaan),membiasakan mereka dengan kesoponan yang tinggi,mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci seluruhnya ikhlas dan jujur’. A. PENDAHULUAN Merencanakan kurikulum merupakan usaha yang sangat kompleks yang melibatkan banyak instansi .kurikulum sangat penting bagi pembangunan serta pelestarian suatu Negara, dan dipandang sebagai alat yang paling ampuh untuk membina generasi muda dan demikian masa depan bangsa dan Negara. Kurikulum selalu dinamis mengikuti perkembangan masyarakat serta ilmu pengetahuan dank arena itu cenderung mengalami perubahan, perbaikan, bahkan pembaharuan. Kompleksitas pembinaan kurikulum juga di sebabkan oleh banyaknya macam-macam tafsiran tentang definisi kurikulum. Selain itu banyak pula tafsiran tentang apa tujuan kurikulum dan apa yang harus di ajarkan untuk mencapai tujuan itu. Eksplosi pengetahuan mempersulit penentuan bahan pelajaran dan memilih apakah yang paling penting bagi pendidikan anak-anak. Kalau kita pelajari seluk-beluk kurikulum ini secara lebih mendalam akan kita sandari betapa sulitnya menyusun kurikulum yang baik dan akan kita pahami pula bahwa tidak akan mungkindihasilkan suatu kurikulum yang dapat diterima oleh semua pihak. Karena didlam pendidikan kurikulum yang harus diterapkan maka salah satunya adalah juga harus bisa dalam menggunakan tegnologi ,kemampuan untuk memanfaatkan tegnologi sangat banyak salah satunya yaitu untuk pengembangan kurikulum .Dan disini penyusun akan membandingkan kurikulum KTSP dan 2013 agar kita dapat membedakan atau meneliti bagaimana yang sesuai dengan zaman sekarang yang harus digunakan, penyusun mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dalam pembinaan. Kurikulum yang digunakan saat ini di Indonesia adalah kurikulum KTSP. Kurikulum Tingkatan Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah tersebut memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.Dengan diadakannya penyempurnaan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 yang mendapatkan pro dan kontra dari berbagai pihak baik dari kalangan pendidikan maupun dari masyarakat umum. Kurikulum 2013 justru dianggap dapat memasung kreativitas dan otonomi di bidang pendidikan karena kurikulum dan persiapan proses pembelajaran akan disediakan dalam bentuk produk jadi (completely-built up product). Di sisi lain, sebagian orang beranggapan justru dengan adanya kurikulum 2013 dapat memicu pengembangan kompetensi siswa kearah yang lebih analisis dan tuntutan guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran karena guru dianggap mampu semua hal yang dapat membantu siswa berkembang. Hal ini sangat menarik untuk menjadi bahan analisis dan diskusi bagi kita, apakah kurikulum KTSP lebih baik dari kurikulum 2013, atau justru adanya pengembangan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 ini akan melahirkan output yang sesuai dengan tuntutan masyarakat saat ini dan yang akan datang. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana susunan kurikulum KTSP? 2. Bagaimana susunan kurikulum 2013? 3. Bagaimana analisis terhadap kurikulum KTSP dan 2013? PEMBAHASAN 1. Susunan Kurikulum KTSP PAI SMK KELAS X11 Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menajdi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membetuk peserta didik agar menajdi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengamalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai dengan jenjang persekolahan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri: 1. lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secata utuh selain penguasaaan materi; 2. mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia; 3. memberiklan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran seauai dengan kebutuhan dan ketersedian sumber daya pendidikan. Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. Kelas XII, Semester 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Al Qur’an 1. Memahami ayat-ayat al Qur’an tentang anjuran bertoleransi 1.1 Membaca QS. al Kafirun, QS. Yunus : 40-41, dan QS. al Kahfi : 29 1.2 Menjelaskan arti QS. al Kafirun, QS. Yunus : 40-41, dan QS. al Kahfi : 29 1.3 Membiasakan perilaku bertoleransi seperti terkandung dalam QS al Kafiiruun, QS. Yunus : 40-41, dan QS. al Kahfi : 29 2. Memahami ayat-ayat al Qur’an tentang etos kerja 2.1 Membaca QS. Al Mujadalah : 11 dan QS. Al Jumuah : 9-10 2.2 Menjelaskan arti QS. Al Mujadalah : 11 dan QS. Al Jumuah : 9-10 2.3 Membiasakan perilaku beretos kerja seperti terkandung dalam Al Mujadalah : 11 dan QS. Al Jumuah : 9-10 Aqidah 3. Meningkatkan keimanan kepada Hari Akhir 3.1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir 3.2 Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir 3.3 Membiasakan perilaku menghargai karya orang lain dalam kehidupan sehari-hari Akhlaq 4. Membiasakan perilaku terpuji 4.1 Menjelaskan pengertian adil, ridha dan amal shaleh 4.2 Menampilkan contoh perilaku adil, ridha dan amal shaleh 4.3 Membiasakan perilaku adil, ridha dan amal shaleh dalam kehidupan sehari-hari Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Fiqih 5. Memahami Hukum Islam tentang Hukum Keluarga 5.1 Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam 5.2 Menjelaskan hikmah perkawinan 5.3 Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia Tarikh dan Kebudayaan Islam 6. Memahami perkembangan Islam di Indonesia 6.1 Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia 6.2 Menampilkan contoh perkembangan Islam di Indonesia 6.3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di Indonesia 2. Susunan kurikulum 2013 SMK kelas X11 A. Struktur Kurikulum Pendidikan Kejuruan Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta mengembangkan keahlian dan keterampilan, mereka harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri. Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum SMK/MAK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri seperti tertera pada Tabel 9. Mata pelajaran wajib terdiri atas Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, dan Keterampilan/Kejuruan. Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja. Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian yang diselenggarakan. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMK/MAK terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Struktur kurikulum SMK/MAK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII. Struktur kurikulum SMK/MAK disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Struktur kurikulum SMK/MAK disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Struktur Kurikulum SMK/MAK Komponen Durasi Waktu (Jam) A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 192 2. Pendidikan Kewarganegaraan 192 3. Bahasa Indonesia 192 4. Bahasa Inggris 440 a) 5. Matematika 5. 1 Matematika Kelompok Seni, Pariwisata, dan Teknologi Kerumahtanggaan 5. 2 Matematika Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran dan Akuntansi 5. 3 Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian 330 a) 403 a) 516 a) 6. Ilmu Pengetahuan Alam 6. 1 IPA 6. 2 Fisika 6. 2. 1 Fisika Kelompok Pertanian 6. 2. 2 Fisika Kelompok Teknologi 6. 3 Kimia 6. 3. 1 Kimia Kelompok Pertanian 6. 3. 2 Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan 6. 4 Biologi 6. 4. 1 Biologi Kelompok Pertanian 6. 4. 2 Biologi Kelompok Kesehatan 192 a) 192 a) 276 a) 192 a) 192 a) 192 a) 192 a) 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 128 a) 8. Seni Budaya 128 a) 9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192 10. Kejuruan 10. 1 Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi 202 10. 2 Kewirausahaan 192 10. 3 Dasar Kompetensi Kejuruan b) 140 10. 4 Kompetensi Kejuruan b) 1044 c) B. Muatan Lokal 192 C. Pengembangan Diri d) (192) Keterangan notasi a) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama, di luar jumlah jam yang dicantumkan. b) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian. c) Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam. d) Ekuivalen 2 jam pembelajaran. Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut. 1. Di dalam penyusunan kurikulum SMK/MAK mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain. 2. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja. 3. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. 4. Pendidikan SMK/MAK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda. 5. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit. 6. Beban belajar SMK/MAK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu. 7. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK adalah 38 minggu dalam satu tahun pelajaran. 8. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK tiga tahun, maksimum empat tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian. Kelas XII, Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Al Qur’an 7. Memahami ayat-ayat al Qur’an tentang pengembangan IPTEK 7.1 Membaca QS. Yunus : 101 dan QS. al Baqarah : 164 7.2 Menjelaskan arti QS Yunus : 101 dan QS. al Baqarah : 164 7.3 Melakukan pengembangan IPTEK seperti terkandung dalam QS Yunus : 101 dan QS. al Baqarah : 164 Aqidah 8. Meningkatkan keimanan kepada Qadha’ dan Qadhar 8.1 Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada Qadha’ dan Qadar 8.2 Menerapkan hikmah beriman kepada Qadha’ dan Qadhar Akhlaq 9. Membiasakan perilaku terpuji 9.1 Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan kerukunan 9.2 Menampilkan contoh perilaku persatuan dan kerukunan 9.3 Membiasakan perilaku persatuan dan kerukunan 10. Menghindari perilaku tercela 10.1 Menjelaskan pengertian Isyrof, Tabzir, Ghibah dan Fitnah 10.2 Menjelaskan contoh perilaku Isyrof, Tabzir, Ghibah dan Fitnah 10.3 Menghindari perilaku Isyrof, Tabzir, Ghibah dan Fitnah dalam kehidupan sehari-hari Fiqih 11. Memahami Hukum Islam tentang Waris 11.1 Menjelaskan ketentuan hukum Waris 11.2 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum Waris Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Tarikh dan Kebudayaan Islam 12. Memahami perkembangan Islam di dunia 12.1 Menjelaskan perkembangan Islam di dunia 12.2 Menampilkan contoh perkembangan Islam di dunia 12.3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia 2. Susunan Kurikulum 2013 PAI SMK Kelsa X11 dan Analisis Kelebihan dan kekurangan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013  Kelebihan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) o Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal. o Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan. o KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa. Sekolah dapat menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh, di daerah kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris sebagai keterampilan hidup. o KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena menurut ahli beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak. o KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan. o Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum. o Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing-masing. o Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman, kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat sekitar o Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan individu, baik kemampuan, kecakapan belajar, maupun konteks social budaya. o Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan. o Pengembangan kurikulum di laksanakan secara desentralisasi (pada satuan tingkat pendidikan) sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-sama menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum. o Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untyuk menyususn dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan potensi sekolah kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah. o Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar siswa. o Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan berdasarkan pemahaman yang akan membentuk kompetensi individual. o Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk kompetensi peserta didik. o Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar. o Berpusat pada siswa dan menggunakan berbagai sumber belajar. o kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan menyenangkan  Sedangkan kelemahan dari kurikulum KTSP yaitu sebagai berikut: o Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah. o Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP . o Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan o Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam, sebagai syarat sertifikasi guru untukmendapatkan tunjangan profesi.  Kelebihan Kurikulum 2013 “Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti dan karakter harus diintegrasikan ke semua program studi,” kata Prof Anna Suhaenah Suparno dari Kementerian Pendidikan. Ia mengatakan asumsi dari kurikulum itu adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.Menurut dia, potensi siswa perlu dirangsang dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak usia dini. Namun, kata dia, kunci terpenting adalah kesiapan pada guru. Guru, lanjut dia, juga harus terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalis secara terus menerus.  Kelemahan Kurikulum 2013 “Saat ini, KTSP saja baru menuju uji coba dan ada beberapa sekolah yang belum me-laksanakannya. Bagaimana bisa, kurikulum 2013 ditetapkan tanpa ada evaluasi dari pe-laksanaan kurikulum sebelumnya,” katanya di Yogyakarta, Senin lalu. Kelemahan lainnya, lanjut Wuryadi, pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa me-miliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013. Wuryadi juga menilai tak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran danhasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan. “UN hanya mendorong orientasi pendidikan pada hasil dan sama sekali tidak memperhatikan proses pembelajaran. Hal ini berdampak pada dikesampingkannya mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN. Padahal, mata pelajaran non-UN juga memberikan kontribusi besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan,” tambahnya. Kelemahan penting lainnya, pengintegrasian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar. Dewan Pendidikan DIY menilai langkah ini tidak tepat karena rumpun ilmu mata pelajaran-mata pelajaran itu berbeda. Kesimpulan Pengembangan kurikulum sebenarnya merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ia sebagai instrumen yang membantu praktisi pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan kebutuhan masyarakat. Caswell menyatakan bahwa pengembangan kurikulum merupakan alat untuk membantu guru melakukan tugasnya mengajar dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Pengembangan kurikulum tidak pernah berhenti, ia merupakan proses yang berkelanjutan dan proses siklus yang terus menerus sejalan dengan perkembangan dan tuntutan perubahan masyarakat. Banyak orang yang mempertanyakan Kurikulum 2013 adalah karena ada perbedaan cara pandang atau belum memahami secara utuh konsep kurikulum berbasis kompetensi yang menjadi dasar Kurikulum 2013. Secara falsafat, pendidikan adalah proses panjang dan berkelanjutan untuk mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptaannya, yaitu bermanfaat bagi dirinya, bagi sesama, bagi alam semesta, beserta segenap isi dan peradabannya. Daftar Pustaka Nasution.pengembangan kurikulum.PT ADITYA BAKTI.BANDUNG: 1993. Shane .Harold G. Arti Pendidikan Bagi masa Depan.CV.Rajawali.JAKARTA:1984. Zuhairini.2004, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara. http://ayatykasury26.blogspot.com/2013/05/analisis-kurikulum-2013.html http://ebookbrowsee.net/download-kurikulum-smk-doc-d335865951

Tidak ada komentar:

Posting Komentar