Pages

artikel Simalakama Kepemimpinan Pemilihan Pelayan Atau MajikanPemimpin

Senin, 26 Mei 2014


Simalakama Kepemimpinan Pemilihan Pelayan Atau MajikanPemimpin merupakan orang yang di percaya oleh sekelompok orang untuk memimpinmereka dalam menggali tujuan bersama. Tugas seorang pemimpin sangat berat karena nasib kelompoknya dipertaruhkan di tangannya. Dia bertanggungjawab terhadap kemajuan dan kemunduran kelompoknya. Figur ideal seorang pemimpin di dunia adalah Nabi Muhammad. 

Beliau selalu memikirkan nasib umat yang dipimpinnya. Beliau juga selalu adil dalam memutuskan setiap perkara. Yang menakjubkan, meskipun beliau seorang pemimpin beliau tidak pernah menginginkan kehidupan mewah. Bahkan beliau sering turun tangan sendiri dalam menyelesaikan masalah umat beliau. 

Dalam peperangan beliaupun selalu maju di barisan terdepan. Sifat kepemimpinan beliau ternyata diikiuti oleh beberapa sahabat beliau. Sahabat Umar misalnya, setiap malam dia berjalan mengelilingi negeri yang di pimpinnya untuk mengetahui nasib umatnya. Begitu pula sahabat Salman Al-Farisi, arsitek Perang khandaq. Beliau pernah membawakan barang bawaan seseorang dengan upah yang tidak seberapa, padahal beliau adalah pemimpinnya. Mereka benar-benar menjadi pelayan rakyat yang selalu memperhatikan keinginan dan aspirasi mereka. 

Mereka tidak membeda-bedakan status. Sayangnya, keteladanan Rasulullah dan para sahabatnya tidak ditiru oleh para pemimpin sekarang. Pemimpin sekarang lebih memikirkan diri sendiri dan kelompoknya dari pada rakyatnya. Sebab, pada dasarnya mereka ingin menjadi pemimpin karena mereka ingin dihormati dan ingin menumpuk kekayaan. Di saat rakyat hidup susah, pemimpin hidup mewah. 

Di saat rakyat kelaparan, pemimpin kekenyangan. Dan juga disaat rakyat sedang menderita, pemimpin justru berfoya-foya. Sungguh ironis. Pemimpin sekarang tidak sebijaksana jaman dahulu. Dalam berorasi, calon pemimpin memang mengumbar janji-janji manis. Janji-janji tersebut seakan mudah untuk diwujudkan. Namun, begitu dia menjadi pemimpin tidak satupun janji yang dipenuhi.

 Berbagai alasanpun di lontarkan dari mulutnya. Memang menjadi seorang pemimpin yang ideal adalah sesuatu yang sangat sulit (bahkan mustahil) untuk masa sekarang. Sebab, memegang kepemimpinan di masa kini ibarat memegang bara. Jika di pegang tangan akan terbakar dan jika di biarkan bara tersebut akan mati. Begitulah sulitnya menjadi seorang pemimpin ideal. Orang yang menyadari hal tersebut tidak akan mau mencalonkan diri sebagai pemimpin. 

Solusi dari permasalahan kepemimpinan nampaknya sangat sulit ditemukan. Betapa, tidak setiap orang belum tentu mengenal calon-calon pemimpinya. Mereka tidak tahu kepribadiannya, prestasinya, dan kecakapannya dalam memimpin. Selain itu, masalah yang dihadapi seorang pemimpin sangatlah banyak dan rumit. Secara singkat dapat dikatakan bahwa pemilihan seorang pemimpin ibarat buah simalakama, tidak dimakan ibu mati, dimakan ayah mati. 

Memilih pemimpin berarti memilih majikan dan tidak memilih berarti menginginkan kehancuran. Sumber el-insyaet Hal.7  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar