Simalakama Kepemimpinan Pemilihan Pelayan Atau MajikanPemimpin merupakan orang yang di percaya oleh sekelompok orang untuk memimpinmereka dalam menggali tujuan bersama. Tugas seorang pemimpin sangat berat
karena nasib kelompoknya dipertaruhkan di tangannya. Dia bertanggungjawab
terhadap kemajuan dan kemunduran kelompoknya. Figur ideal seorang pemimpin di
dunia adalah Nabi Muhammad.
Beliau selalu memikirkan nasib umat yang
dipimpinnya. Beliau juga selalu adil dalam memutuskan setiap perkara. Yang
menakjubkan, meskipun beliau seorang pemimpin beliau tidak pernah menginginkan
kehidupan mewah. Bahkan beliau sering turun tangan sendiri dalam menyelesaikan
masalah umat beliau.
Dalam peperangan beliaupun selalu maju di barisan
terdepan. Sifat kepemimpinan beliau ternyata diikiuti oleh beberapa sahabat
beliau. Sahabat Umar misalnya, setiap malam dia berjalan mengelilingi negeri
yang di pimpinnya untuk mengetahui nasib umatnya. Begitu pula sahabat Salman
Al-Farisi, arsitek Perang khandaq. Beliau pernah membawakan barang bawaan
seseorang dengan upah yang tidak seberapa, padahal beliau adalah pemimpinnya.
Mereka benar-benar menjadi pelayan rakyat yang selalu memperhatikan keinginan
dan aspirasi mereka.
Mereka tidak membeda-bedakan status. Sayangnya,
keteladanan Rasulullah dan para sahabatnya tidak ditiru oleh para pemimpin
sekarang. Pemimpin sekarang lebih memikirkan diri sendiri dan kelompoknya dari
pada rakyatnya. Sebab, pada dasarnya mereka ingin menjadi pemimpin karena
mereka ingin dihormati dan ingin menumpuk kekayaan. Di saat rakyat hidup susah,
pemimpin hidup mewah.
Di saat rakyat kelaparan, pemimpin kekenyangan. Dan juga
disaat rakyat sedang menderita, pemimpin justru berfoya-foya. Sungguh ironis.
Pemimpin sekarang tidak sebijaksana jaman dahulu. Dalam berorasi, calon
pemimpin memang mengumbar janji-janji manis. Janji-janji tersebut seakan mudah
untuk diwujudkan. Namun, begitu dia menjadi pemimpin tidak satupun janji yang
dipenuhi.
Berbagai alasanpun di lontarkan dari mulutnya. Memang menjadi seorang
pemimpin yang ideal adalah sesuatu yang sangat sulit (bahkan mustahil) untuk
masa sekarang. Sebab, memegang kepemimpinan di masa kini ibarat memegang bara.
Jika di pegang tangan akan terbakar dan jika di biarkan bara tersebut akan
mati. Begitulah sulitnya menjadi seorang pemimpin ideal. Orang yang menyadari
hal tersebut tidak akan mau mencalonkan diri sebagai pemimpin.
Solusi dari
permasalahan kepemimpinan nampaknya sangat sulit ditemukan. Betapa, tidak
setiap orang belum tentu mengenal calon-calon pemimpinya. Mereka tidak tahu
kepribadiannya, prestasinya, dan kecakapannya dalam memimpin. Selain itu,
masalah yang dihadapi seorang pemimpin sangatlah banyak dan rumit. Secara
singkat dapat dikatakan bahwa pemilihan seorang pemimpin ibarat buah
simalakama, tidak dimakan ibu mati, dimakan ayah mati.
Memilih pemimpin berarti
memilih majikan dan tidak memilih berarti menginginkan kehancuran. Sumber
el-insyaet Hal.7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar