Pages

gerakkan modernisasi islam

Rabu, 21 Mei 2014
MakalahDisusun Guna Memenuhi Tugas Akhir SemesterMata Kuliah :Sejarah Peradaban Islam Dosen Pengampu : Drs. H. Ahmad Fauzan,M. Ag Disusun Oleh: ABDUK MALIK NIM:112333 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS JURUSAN TARBIYAH (PAI) TAHUN 2014 GERAKAN MODERNISASI ISLAM

A. PENDAHULUAN Perkembangan Islam yang ada di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan Islam di belahan bumi lain. Membaca Islam yang di Indonesia rasanya cukup penting. Sebab, dari hasil pembacaan itu kita sebagai umat Islam dapat mengetahui akan bagaimana perkembangan Islam di indonesia setelah Islam mengalami beberapa fase perubahan dari waktu ke waktu. Kajian Islam di dunia kontemporer pada umumnya berkonsentrasi pada subjek materi tentang tipe-tipe gerakan modernisasi yang beragam atau disebut-sebut sebagai fundamentalisme, pada saat yang sama kaum muslimin terus menjalani hidup di dunia tradisi meskipun adanya beberapa serangan terhadap pandangan tradisional di era modern.

Untuk memahami Islam dewasa ini, pada langkah pertama sebelum yang lainnya adalah penting untuk memiliki kesadaran akan sejarah agama-agama lain yang tidak mengikuti satu alur yang sama. Pembahuruan dalam islam atau gerakan modern islam merupakan jawaban yang ditujukan terhadap krisis yang dihadapi umat islam pada masanya.Dengan kemunduran islam pada zaman modern inilah menggugah pemakalah untuk menyingkap bagaimana sebenarnya perkembangan islam di Indonesia pada masa modern.

 B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimanakah asal- usul gerakan modernisasi islam dan perkembangannya? 2. Siapakah tokoh-tokoh gerakan modernisasi islam? 3. Bagaimana pengaruh gerakan modernisasi islam terhadap di Indonesia? C. PEMBAHASAN 1. Asal-Usul Gerakan Modernisasi Islam dan Perkembangannya Sebelum kita membahas bagaimana asal-usul gerakan modernisasi islam ini alangkah baiknya jika kita mengetahui apa pengertian dari gerakan modernisasi islam itu sendiri.

 Gerakan pembaharuan dalam Islam, yang oleh beberapa pakar yang disebut juga gerakan modernisasi atau gerakan reformasi, adalah gerakan yang di lakukan untuk menyesuaikan paham-paham keagamaan Islam dalam perkembangan baru yang diakibatkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan tenologi modern. Dengan pembaharuan itu pemimpin Islam berharap agar umat Islam terbebas dari ketertinggalan, bahkan dapat mencapai kemajuan yang setara dengan bangsa-bangsa lain.

 Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modern Islam merupakan jawaban yang ditujukan terhadap krisis yang dihadapi umat islam pada masanya. Kemunduran progresif dari Kerajaan Usmani yang merupakan pemangku khilafah Islam, yang mana setelah abad ketujuh belas, telah melahirkan kebangkitan Islam dikalangan warga Arab dipinggiran imperium tersebut.

Sedangkan menurut Harun Nasution, yang cenderung menganalogikan istilah “pembaharuan” dengan “modernisme” mengandung arti pikiran, aliran, gerakan, dan usaha mengubah paham-paham, adat istiadat, instusi lama, untuk di sesuaikan dengan suasana baru yang di timbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Karena konotasi dan perkembangan yang seperti itu, maka Harun Nasution keberatan menggunakan istilah modernsasi islam diatas.

Pembaharuan dalam islam atau gerakan modern islam merupakan jawaban yang ditujukan terhadap krisis yang dihadapi umat islam pada masanya. Kemunduran progresif kerajaan Usmani yang merupakan pemangku khilafah islam, setelah abad ketujuhbelas telah melahirkan kebangitan islam dikalangan warga Arab dipinggiran imperium itu.

Diantara gerakan- gerakan yang berkembang pada saat itu, muncullah gerakan Wahabi yang merupakan gerakan terpenting karena merupakan sarana yang menyiapkan gerakan jembatan ke arah pembaharuan islam pada abad ke-20 yang bersifat intelektual. Adapun katalisator yang terkenal dari gerakan tersebut ialah Jamaluddin Al- Afghani (1897). Gerakan yang lahir di Timur Tengah ini telah memberikan pengaruh yang besar terhadap gerakan kebangkitan Islam di Indonesia.

Yang mana ia mengajarkan solidaritas Pan-Islam dan mempertahankan terhadap imperialisme Eropa, dengan kembali kepada islam dalam suasana yang secara ilmiah dimodernisasi. Pembaharuan yang yang diusahakan pemuka-pemuka Usmani abad kedelapan belas tidak ada artinya. Usaha dilanjutkan di abad kesembilan belas dan inilah kemudian yang membawa kepada perubahan besar di Turki.

Seorang terpelajar Islam memberikan gambaran pada abad kesembilan belas, Ia mengatakan betapa terbelakangnya umat Islam ketika itu. Kontak dengan kebudayaan Barat yang lebih tinggi ini ditambah dengan cepatnya kekuatan Mesir dapat dipatahkan oleh Napoleon, membuka mata pemuka-pemuka Islam Mesir untuk mengadakan pembaharuan. Dimana usaha pembaharuan dimulai oleh Muhammad Ali Pasya (1765-1848 M) seorang perwira Turki. Di Mesir dua pemimpin protagonis modernis adalah Jamal al-Din al-Afghani dan muridnya, Muhammad Abduh, yang mempelopori sat gerakan yang dikenal sebagai gerakan Salafi.


Gerakan ini bertujuan untuk memodernisasikan islam, menunjukkan kesesuaiannya dengan semua masa dan menganjurkan perubahan sosial dan politik dalam batas-batas Syari’ah. Pemikiran yang dikembangkan para tokoh-tokoh ini telah memberikan stimulus global bagi kemunculan gerakan modernisme Islam di berbagai kawasan dunia Islam termasuk Indonesia.

Bermula dari pembaruan pemikiran dan pendidikan Islam di Minang Kabau, yang disusul oleh pembaruan pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat Arab di Indonesia, kebangkitan Islam semakin berkembang membentuk organisasi-organisasi sosial keagamaan seperti serikat dagang Islam (SDI) di Bogor (1909) dan Solo (1911), Perserikatan Ulama di Majalengka, Jawa Barat dan Solo (1911), Muhammadiyah di Yogyakarta (1912), Persatuan Islam (Persis) di Bandung (1920-an), Nadlatul Ulama (NU) di Surabaya (1926), dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) di Bandung, Bukittinggi (1930); dan Partai-partai politik, seperti serikat Islam (SI) yang merupakan kelanjutan dari SDI, persatuan Muslimin Indonesia (Permi) di Padang panjang (1932) yang merupakan kelanjutan dan perluasan dari organisasi pendidikan Thawalib, dan Partai Islam Indonesia (PII) pada tahun 1938.

 2. Tokoh- Tokoh Gerakan Modernisasi Islam Pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 dunia islam berada pada situasi yang sangat kritis. Hampir semua kekuasaan islam jatuh ketangan penjajah. Pada abad ke-19 lahirlah para pembaharu, diantaranya sebagai berikut: a. Muhammad bin Abdul Wahhab (1703-1787) Beliau dilahirkan di Uyainah, sebuah dusun di Najed bagian Timur Saudi Arabia. Ia di besarkan dalam lingkungan keluarga beragama yang ketat di bawah pengaruh madzhab Hambali, yaitu madzhab yang memperkenalkan dirinya sebagai aliran Salafiyah.

Muhammab bin Abdul Wahab menamakan gerakannya, “Gerakan Muwahidin yaitu gerakan yang bertujuan untuk mensucikan dan meng-Esakan Allah dengan semurni-urninya yang mudah, gampang dipahami, dan diamalkan persis seperti Islam pada masa permulaan sejarahnya. Gerakan yang dipimpin Muhammad bin Abdul Wahab ini disebut “Gerakan Wahabi” sebagai ejekan oleh lawan-lawannya.

Adapun ajarannya, ialah: • Al-Qur’an dan Hadits adalah sumber Agama Islam • Taqlid kepada ulama’ tidak dibenarkan • Pintu ijtihad ditutup b. Syekh Waliyullah (1703-1762) Ia dilahirkan di Delhi. Beliau mengadakan gerakan di India menentang system pemerintahan yang ada yang mana diangggap menyebabkan kemunduran Umat Islam yaitu: • Perubahan system kekholifahan kedalam kerajaan • Perubahan system demokrasi ke monarchi absolut • Hasil pajak dari rakyat yang digunakan berfoya-foya para sultan • Ketidakadilan dan tindakan semena-mena terhadap rakyat • Perpecahan umat islam karena berbagai aliran • Masuknya adat-istiadat kedalam ajaran islam lebih-lebih setelah Sultan Akbar • Taqlid buta • Adanya keyakinan pintu ijtihad tertutup mutlak Adapun hasil karyanya yang terkenal ialah Khujjatul balighah.

 c. Sutan Manmud II (1785-1839) Salah satu sultan Usmani dengan usahanya ialah: • Membubarkan tentara jennissari yang terlalu ikut campur dalam pemerintahan • Menetapkan system demokrasi dalam pemerintahannya • Menghapus pengkultusan terhadap sultan • Menghapus hukuman mati tanpa prosedur pengadilan • Mengadakan pembaharuan pendidikan dengan memasukkan pendidikan umum di Madrasah • Mendirikan sekolah Mektebi Ma’arif untuk calon ahli administrasi • Mendirikan sekolah kedokteran, militer dan teknik d. Muhammad Ali Pasha (1765-1849) Beliau dilahirkan di Mesir.

Adapun usahanya ialah: • Dalam bidang militer, beliau mendirikan sekolah militer dengan mengambil guru Perancis • Dalam bidang pendidikan dengan mendirikan berbagai sekolah • Dalam bidang ekonomi membuat irigasi pertanian dll. e. At- Tahtawi (1801-1873) Adapun karya-karyanya yang terkenal ialah sebagai berikut: • Tahlisul Ibriz fi Tahlisil Bariz (berisi tentang kemajuan Barat) • Manahijul Babil Misriyyah fi manhijil Adabil Ashriyah (berisi tentang pentingnya ekonomi) • Al Mursydil Amin lil Banati wal Banin • Al Qoulus Sadid fil ijtihad wat Taqlid • Anwarut Taufiqil Jalil fi Akhbaril Misri wat Tautsiqi Bani Ismail Sedangkan ide-idenya ialah: • Ajaran islam tidak hanya mementingkan akhirat • Kekuasaan absolut raja harus dibatasi • Syari’at harus diartikan sesuai dengan perkembangan zaman modern • Kaum ulama’ harus mempelajari filsafat dan ilmi-ilmu modern • Pendidikan harus bersifat universal • Umat islam harus dinamis tidak statis

f. Jamaluddin Al Afghani (1839-1897 M) Beliau dikenal sebagai Bapak Pan Islamisme dan pendiri organisasi al-Urwatul Wutsqo. Diantara ide-idenya: • Mengembalikan kejayaan islam masa lalu dengan kembali kepada ajaran islam yang murni • Pemerintah harus dikembalikan ke system demokrasi • Kepala Negara harus tunduk kepada undang-undang • Mempersatukan kembali umat islam yang terpecah karena politik • Tidak ada pemisah antara agama dan politik • Pan Islamisme (rasa solidaritas umat islam) harus dihidupkan kembali g. Muhammad Abduh (1849-1905 M) Beliau lahir di Mesir dengan ide pembaharuan sebagai berikut: • Penghapusan faham jumud

 • Pembukaan pintu ijtihad • Penghargaan terhadap akal • Kekuasaan negara harus dibatasi dengan konstitusi • Modernisasi sistem pendidikan Islam di al Azhar h. Muhammad Rasyid Ridla (1865-1935M) Ia lahir di al Qalamun pesisir laut Tengah dengan idenya adalah: • Menumbuhkan sifat aktif dan dinamis dikalangan umat islam • Meninggalkan sifat fanatisme • Akal dapat dipengaruhi untuk menafsirkan al-Qur’an dan Hadits • Umat islam harus menguasai sains dan teknologi • Kemunduran umat islam disebabkan banyaknya bid’ah dan khufarat • Kebahagiaan dunia akhirat dapat diperoleh melalui hukum alam yang diciptakan Allah • Perlunya menghidupkan kembali pemerintahan system khalifah • Khalifah berkewajiban mengurusi bidang agama dan politik • Khalifah haruslah seorang mujtahid besar Beliau bersama gurunya Muhammad Abduh menerbitkan majalah al Manar dan Tafsir al Manar. i.

Sayyid Ahmad Khan (1817-1898) Ia lahir di Delhi. Dalam mewujudkan cita-citanya beliau mendirikan sekolah yang beranama Muhammaden Anglo Oriental Collage (MAOC) dan Perguruan Tinggi Islam Aligarh. Diantara ide- idenya ialah sebagai berikut: • Kemunduran umat islam karena tidak mengikuti perkembangan dan tidak menguasai sains. • Alam selalu beredar sesuai dengan hukum alam yang telah ditentukan oleh Tuhan • Sumber ajaran Islam hanya Qur’an dan Hadits • Ia sangat menentang taqlid j. Muhammad Iqbal. Lahir di Sialkot daerah Punjab tahun 1976 M dan meninggal tahun 1938 M. ia meneriakkan kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menurut keyakinannya akan mendinamisasikan pergerakan Islam dan menjamin kemenangannya. Ia pula yang mencita-citakan Negara bagi umat Islam India, yang terwujud dengan berdirinya Negara Pakistan.

Negara ini mendasarkan Islam sebagai sumber dari segala hukum dan perundang-undangan. Dari hasil ceramahnya dikumpulkan dalam buku The Reconstruction of Religius Thought in Islam (membangun kembali pemikiran islam). Diantara ide-idenya ialah: • Ijtihad mmpunyai kdudukan pnting dalam pmbaharuan • Kemunduran umat islam karna kbkuan brfikir • Perhatian yang berlebihan trhadap zuhud mngakibatkan kurang prhatian kpada masalah dunia dan kmasyarakatan • Umat islam harus menguasai sains dan teknologi 3. Pengaruh Modernisasi di Indonesia a. Bentuk- Bentuk Gerakan Modernisasi: • Gerakan Puritanisme yaitu gerakan yang menamakan dirinya pemurnian ajaran islam. Pendiri gerakan ini ialah Muammad bin Abdul Wahab yang mendirikan aliran Wahabiyah. Pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh 3 orang tokoh Paderi yaitu H. Miskin, H. Sumanik, dan H.Piobang yang kemudian membentuk kelompok Harimau Nan Salapan. Perang Paderi terjadi tahun 1821-1837 Gerakan ini kemudian dilanjutkan oleh KH Ahmad Dahlan yang mendirikan Muhammadiyah. • Gerakan Reformisme: gerakan yang dilakukan untuk mengembalikan kepada dasar islam yang murni • Gerakan Revivalisme: gerakan yang berusaha mmbangkitakn kmbali ajaran islam murni • Gerakan Radikalisme: salah satu cara untuk pembaharuan Islam • Gerakan Neo-Sufisme: gerakan pembahruan kelompok tarekat ata tasawuf. Dalam bentuk ajaran yang disebut Aktifisme.

Gerakan Pan- Islame yang dipimpin oleh Jamaluddin al Al-Afghani dan Muhammad Abduh membuahkan berdirinya perkumpulan-perkumpulan organisasi Islam baik besar maupun kecil. Para tokoh-tokoh Islam pergerakan mulai menyadari bentuk perjuangan dalam menentang imperialisme Belanda . Diantara gerakan-gerakan yang lahir di Indonesia yang diilhami oleh kedua pemikiran tokoh tersebut diatas diantara adalah , Sarekat Islam, Muhammadiyah, Nahdotul Ulama, Al Washliyah dll. Pertumbuhan dan perkembangan organisasi-organisasi Islam itu di dorong oleh ajaran Islam yang didasari dengan kesadaran umat Islam itu sendiri untuk membersihkan campur aduknya kehidupan agama dengan unsur-unsur lain, memperbaiki kualitas pendidikan, sosial ekonomi sebagai akibat dari penjajahan.

Menurut Dr.H.A.Mukti Ali, latar belakang lahirnya aktivitas organisasi Islam itu dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Membersihkan Islam dari pengaruh kebiasaan non Islam, \reformasi pendidikan dan ajaran Islam, mempertahankan Islam dari pengaruh dan serangan dari luar, melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan, atau dapat disimpulkan untuk memperbaharui dan menyempurnakan ibadah dan aqidah serta untuk mencapai kemerdekaan. b. Kebangkitan Umat Islam Indonesia untuk Mengusir Penjajah Pada abad ke- 19M lahirlah kebangkitan dunia islam dan pada abad ke-20 M di Indonesia lahir berbagai organisasi islam diantaranya: • HOS Cokro Aminoto dan Sarekat Islam ( SI ) Sejarah telah mencatat dengan jelas bagaimana perlakuan yang sangat tidak proporsional yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda terhadap rakyat Indonesia. Rasanya ketidakadilan itu mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia , terutama umat Islam Indonesia, mereka telah memiliki kesadaran yang tinggi tentang adanya ketidakadilan, tentang posisinya yang tercampak dan tersingkir.

 Maka muncullah beberapa gerakan untuk menegakkan hak-hak rakyat dari penindasan colonial ( penolakan diskriminatif ) yang ada agar merdeka dalam segala aspek kehidupan . Organisasi itu diantaranya adalah Sarekat Islam ( untuk selanjutnya ditulis SI ). SI adalah organisasi kemasyarakatan sebagai kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam yang didirikan pada tanggal 16 Oktober 1905 oleh HOS. Tjokro Aminoto. Sebagai salah satu pendiri SI dia juga termasuk pahlawan Nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari kolonialisme Belanda.

Dalam sejarahnya SI sebagai organisasi sosial kemasyarakatan mampu melaksanakan peranannya yang sangat urgen pada saat itu, yakni sebagai penggerak utama dalam bidang politik praktis maupun dalam bidang ekonomi rakyat. Perkembangan SI dapat dibagi kedalam empat periode, masa pembentukan corak ( 1912), masa puncak (1916-1921), masa konsolidasi ( 1921-1927 ), dan masa mempertahankan eksistensi dalam forum politik Indonesia ( 1927-1942). Pada awal abad 20 terjadi perubahan gerak SI dari yang dominan bercirikan ratu adil kearah lebih mengembangkan kemampuan intelektual lewat pendidikan. • KH. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan ( 1868 – 1923 ) adalah pendiri Jam’iyah Muhammadiyah pada 12 Nopember 1912. Sejak kecil ia telah didik oleh orang tuanya dalam lingkungan pesantren, karena orang tuanya adalah ( K.H. Abu Bakar ) adalah Khatib Masjid Agung Yogyakarta ( Kasultanan).

Disamping itu pola pikirnya tentang pembaharuan banyak dipengaruhi oleh pendidikan yang diperolehnya ketika belajar dan bermukim di makkah selama 5 tahun, disana ia banyak membaca tulisan-tulisan Jamaluddin Al-Aghani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridho. Pada tahun 1902, untuk yang kedua kalinya Dia pergi ke Makkah dan menetap disana selama 2 tahun, dan pada saat itu sempat bertemu dan berkenalan langsung dengan Ulama yang dikagumi yaitu Rasyid Ridha. Pertemuan ini sangat mengesankan dan membakar perjuangannya. K.H. Ahmad Dahlan mendirikan perkumpulan Muhammadiyah, bertujuan menghidupkan kembali ajaran Islam yang murni dan Asli serta menuruti kemauan ajaran islam, Islam sebagai way of life, baik dalam kehidupan individu maupun masyarakat.

Orgamisasi ini merupakan lembaga sosial dan kegamaan yang serupa halnya dengan gerakan pembaharuan di Mesir. Usaha-usaha yang dilakukan oleh Muhammadiyah meliputi: a. Memurnikan ajaran Islam dengan membersihkan praktek serta pengaruh yang bukan dari ajaran Islam. b. Reformasi ajaran dan pendidikan Islam. c. Mempertahankan islam dari pengaruh dan serangan dari luar. • Nahdhatul Ulama NU didirikan pada tahun 1926, diantara pendirinya adalah KH. Abdul Wahab dan KH. Hasyim Asy’Ari, tujuan organisasi ini adalah berusaha mengembalikan dan mengikuti salah satu madhab yang empat ( Maliki, Hanafi, Syafi,i, dan Hambali ) dalam ajaran Islam. Menegakkan syariat Islam serta mengusahakan berlakunya hukum Islam dalam hidup dan kehidupan masyarakat.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh Nahdhatul Ulama meliputi : a. Menyiarkan agama dengan tabligh, kursus-kursus dan penerbitan. b. Mengiatkan amar makruf nahi mungkar dengan sebaik-baiknya. c. Mendirikan dan mempertinggi mutu pendidikan dan pengajaran. d. Mempererat hubungan antara ulama dan masyarakat. Dalam masa itu tumbuh pula organisasi-organisasi diluar jawa, seperti: Thawalib ( 1907) dan PERTI di Sumatera Barat, di Tapanuli ada Persatuan Muslim Tapanuli, di Kalimantan Selatan Musyawaratut Thalibin, di Medan ada Jam’iyah Al Washilah ( 1930 ) di Aceh ada Persatuan Ulama Seluruh Aceh ( PUSA ). Dalam perkembangan selanjutnya Organisasi Islam ini berusaha untuk mempersatukan diri. Usaha pembentukan untuk mempersatukan Umat Islam dibentuklah Majelis Islam A’la Indonesia ( MIAI ) sebagai gabungan organisasi-organisasi Islam sudah 10 kali melakukan konggres sejak 1921-1938. Organisasi ini diprakasai oleh KH. Mas Mansur.

Dalam masa penjajahan Jepang MIAI dan organisasi lainya di Indonesia di bubarkan, tetapi akhirnya MIAI menjelma menjadi Masyumi. D. KESIMPULAN Kemunduran progresif kerajaan Usmani yang merupakan pemangku khilafah islam, setelah abad ketujuhbelas telah melahirkan kebangitan islam dikalangan warga Arab dipinggiran imperium itu. Diantara gerakan- gerakan yang berkembang pada saat itu, muncullah gerakan Wahabi yang merupakan gerakan terpenting karena merupakan sarana yang menyiapkan gerakan jembatan ke arah pembaharuan islam pada abad ke-20 yang bersifat intelektual.

Tokoh- Tokoh Gerakan Modernisasi Islam diantaranya:Muhammad bin Abdul Wahhab (1703-1787),Syekh Waliyullah (1703-1762),Sutan Manmud II (1785-1839),Muhammad Ali Pasha (1765-1849), At- Tahtawi (1801-1873), Jamaluddin Al Afghani (1839-1897 M),Muhammad Abduh (1849-1905 M), Muhammad Rasyid Ridla (1865-1935M), Sayyid Ahmad Khan (1817-1898), dan Muhammad Iqbal. Pengaruh modernisasi di Indonesia dalam berbagai bidang pembaharuan meliputi: a. Bidang aqidah bertujuan untuk memperbaharui pemanahaman ajaran islam b. Bidang politik bertujuan untuk membebaskan umat islam dari belenggu penjajah c. Bidang pendidikan bertujuan untuk menciptakan pendidikan islam yang modern DAFTAR PUSTAKA DR. Deliar Noer.

Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900-1942, (Jakarta:LP3ES, 1980) Esposito,John L. Sains-Sains Islam. Jakarta: Inisiasi Press.2004 http://dc439.4shared.com/doc/q7c-UU8E/preview.html yang diunduh pada tanggal 19/03/14 Nurjanah, Siti. Modernisasi Islam dalam http://SitiNurjanah-modenisasi-islam.html diunduh pada tgl 3/05/14 DR. Harun Nasution. Pembaharuan dalam Islam, (Jakarta:Bulan Bintang, 1975), Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islaiyah II). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar