Pages

filsafat umum

Rabu, 21 Mei 2014
NAMA : RIDWAN NIM : 112O4O PENGAMPU : Bpk. MANIJO SUSANTO, M.AG TEMA : KARAKTERISTIK DAN CIRI – CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT. 1. Karakteristik Filsafat Karakteristik adalah Ciri - Ciri khusus atau Sifat – sifat Khas di dalam ilmu Filsafat. Ciri – Cirinya yaitu Sistematis, Bebas, Radikal, Universal, Tataran Makna. Di antara ciri filsafat yaitu Sistematis Pengertiannya adalah Urut _ teratur susuai dengan sistem yang ada / Sesuai dengan keinginan dan juga logis Serta bisa di tanggung jawabkan . Contoh : Ani Pergi ke kampus Api itu panas Pemimpin 2. Bebas Artinya Merdeka _ Tidak ada beban Menurut Amin Abdullah Kebebasan, Batasan – Batasan bebas itu ada 2 yaitu : 1. Perbuatan yang di lakukan sesuai dengan yang di harapkannya Contoh : Andi pergi pada malam hari dan ia pulang sesui kemauanya. 2. Ada pilihan yang sudah tersedia di depannya Contoh : Kamu milih belajar atau bermain. 3. Radikal yaitu Mendalam maknanya hingga sempurna, Sampai tidak bisa menjabarkannya lagi. Contoh : Apa itu Ahli waris 4. Universal yaitu meluas sesuai dengan fikiran Contoh : Kebenaran dan Keadilan 5. Tataran Makna yaitu Mencari Hakekat Kebenaran, Kebaikan mudah di pahami dan boleh dilakukan. Contoh : Mengaji, Mencari ilmu,Belajar. Menurut Sutan Takdir Alisjahbana Karakteristik dan Berfikir Filsafat itu da 2 yaitu : 1. Berfikir Dengan Teliti dan 2. Berfikir Menurut Aturan Pasti Artinya kita di suruh berfikir dahulu sebelum melakukan suatu hal. Kalau kita Menentukan sesuatu itu harus sesuai Aturan _ Aturan yang sudah di tentukan Sebelumnya. Menurut Gazalba ( 1976 ) yaitu : Radikal, Sistematis dan Universal. 2. Ciri – Ciri Pemikiran Filsafat Kenapa Seseorang di suruh untuk berfikir karena adanya suatu hal yang harus di pecahkan dengan cara mencari jalan yang baik Walaupun itu berupa pertanyaan yang ingin mencari jawabanya maupun rasa keinginan tahuan tinggi akan suatu hal. Ciri adalah Tanda khusus yang bisa membedakan sesuatu dengan yang lain Sedangkan Pemikiran yaitu Pendapat akan suatu hal yang ingin di ungkapkan sesuai pemahaman pengetahuan yana sudah di ketahui sebelumnya. Menurut M.Clarencel Lewis yaitu : - Sangat Umum Di sini di ungkapkan bahwa Umum ini Pemikirannya tidak Bersangkutan dengan Pendapat atau Pandangan Pribadi Melainkan dengan Keadaan sebenarnya akan tetapi sesuai dengan keadaan yang ada. Contoh : Manusia dan Binatang. - Tidak Nyata Artinya Filsafat Meneliti atau Mengkaji akan suatu hal tetapi hanya sebatas dugan sementara dan tidak berdasarkan Kenyataan / bukti Sehingga tidak dapat Menyelesaikan pekerjaan sesuai yang di harapkan . Contoh : Tsunami di aceh. - Bersangkutan dengan Nilai Menurut C.J.Ducasse Nilai di sini adalah tentang Baik dan Buruk seseorang yang di dasari dengan penelitian dan Bukti – Bukti. Contoh : Ahmad memberi sedekah pada orang yang tidak mampu. Ani membawa sandal tetangganya tanpa izin. - Berkaitan dengan Arti Seseorang Ahli pikir haruslah bisa membuat Kalimat – Kalimat yang logis supaya tidak ada permasalahan kelak di kemudian hari janganlah langsung menentukan sesuatu yang belum tentu benarnya sebelumnya berfikir dua kali supaya tidak ada kesalahan. Contoh : Janganlah Mengatakan sesorang Mencuri kalau tidak ada bukti. - Implikatif Ketika seseorang berfikir menggunakan akal fikirannya hendaknya hasilnya itu baik dan jikaulah ada hasil yang kurang baik hendaklah Cepat – Cepat di benarkan sehingga bisa menumbuhkan pemikiran yang logis dan teliti sesuai keadaan di situ . Ta’wil ( Keterangan / Penjelasan ) Contoh : Yaddullohi fauqo aidihim ( Tangan Allah di atas tangan manusia) . Berarti Allah berkuasa atas semuanya. Menurut M.amin Abdullah Pemikiran Pada zaman Nabi dan Khulafa’ur Roshidin itu hanya menggunakan Rasional / Ilmu Aqli sebab Pada zaman dahulu banyak manusia yang menganut jejak masa kelakuan terdahulu sebut saja nenek moyang. Menurut M.Iqbal Pemikiran pada zaman di Negara Bagdad itu ada 2 pemikiran : - Sumber Utama yaitu Al-qur’an dan Al-hadits - Sumber Pengembangan yaitu Ijtihat. Karena Pada zaman Kebesaran Bagdad umat islam sudah pandai Ilmu Mantiq. Ilmu Mantiq adalah ilmu yang mamadai Qoidah – Qoidah yang di gunakan untuk menjaga fikiran jangan sampai salah dalam berfikir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar